CALON Wali Kota Bekasi nomor urut 01, Heri Koswara, memastikan bahwa Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bukanlah partai yang menutup diri dengan kepercayaan lain.

Dia membantah tudingan bahwa PKS sebagai partai intoleransi

Hal tersebut dia katakan saat melakukan diskusi dengan sejumlah masyarakat non Islam di Bekasi, Jawa Barat.

Diskusi tersebut dilakukan oleh Heri untuk meyakinkan kaum minoritas agar mereka tidak termakan isu intoleransi yang selama ini menyelimuti tubuh Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

“(Menyakinkan) dengan cara diskusi dan dialog. Kami sudah menyampaikan visi-misi beberapa hari yang lalu dan ternyata sambutannya luar biasa. Ini mengalir begitu saja,” jelas Heri seusai agenda deklarasi dukungan 200 pendeta untuk Heri-Sholihin di Islamic Center Bekasi, Margajaya, Bekasi Selatan, Senin (30/9/2024).

Heri menilai, diskusi dan dialog yang terus mereka lakukan adalah cara terbaik untuk mendengar dan mengetahui apa yang diinginkan oleh kaum agama minoritas.

Baca juga: Ratusan Pendeta Kota Bekasi Dukung Heri Koswara-Solihin Jadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota

Dekati Minoritas, Heri Koswara Klarifikasi Isu Intoleransi yang Sering Dituduhkan Kepada PKS

Baginya, cara itu juga dapat membuat keadaan menjadi tenang dan masyarakat tidak perlu lagi curiga dengan pemimpinnya.

Dengan demikian, lanjut Heri, proses dialog itu yang dilakukan bisa menjadi cara ampuh untuk menyelesaikan seluruh masalah yang terjadi di Kota Bekasi, termasuk isu intoleransi.

“Ini (diskusi dan dialog) meneguhkan bahwa mereka merasa tenang dan aman. Mereka tidak lagi curiga dengan model kepemimpinan kita untuk membangun Kota Bekasi,” tutur dia.

Sementara itu pada pertemuan lain, Heri Koswara menyatakan komitmennya dalam menjaga toleransi beragama setelah menandatangani nota kesepahaman dengan ratusan pendeta di Kota Bekasi.

“Selama 20 tahun berkarir di politik, baru kali ini saya mendapatkan dukungan besar dari saudara-saudara non-Muslim, terutama para pendeta,” ujar Heri usai acara penandatanganan di Hotel Santika Megacity, Bekasi, pada Kamis, 26 September 2024.

Menurut Heri, pertemuan ini menghasilkan dokumen perjanjian yang menegaskan komitmen pasangan Heri-Sholihin untuk menjaga toleransi di Kota Bekasi.[red]

Sumber: wartakota