KOTA Bekasi butuh pemimpin yang mengerti permasalahan fundamental kotanya dan yang mempunyai visi jauh ke depan untuk menjadikannya sebagai kota nyaman, ramah lingkungan dan berbudaya.
Pertumbuhannya yang begitu cepat harus ditangani dengan cerdas dan tepat agar dampak negatif pembangunannya tidak merugikan warga.
Demikian benang merah audisi santai Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI) dengan Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) PKS kota Bekasi Heri Koswara, Selasa (18/7).
Bekasi yang berpenduduk 3,084 juta orang (sensus 2020) merupakan satelit Jakarta yang paling cepat berkembang. Warganya berasal dari etnis beragam di tanah air.
Kebanyakan mereka adalah pendatang. Kondisi ini memiliki komplesitas persoalan sosial yang cukup tinggi. Yang mudah bergejolak jika tidak ditangani dengan baik.
Mengelola keberagaman itu perlu kearifan, niat baik dan seni. Dan itu hanya bisa dilakukan oleh orang mengerti, paham persoalan, berdedikasi tinggi dan siap mengabdikan dirinya.
PKS Kota Bekasi, lanjut Herkos (sapaan popular Heri Koswara), telah dipercaya masyarakat untuk berbuat yang terbaik bagi kota yang dicintainya ini. Buktinya selama empat kali pemilu selalu ke luar sebagai pemenang dalam pemilu legislatif.
Baca juga: Heri Koswara Tanggapi Maraknya Kasus Perceraian di Kota Bekasi
Namun, kemenangan di legislatif belum mampu berbuat yang terbaik bagi kota. Sebab kekuasaan untuk melakukan perubahan fundamental itu itu berada di eksekutif (Walikota).
“Inilah yang menjadi pembicaraan internal kami. Kami hanya sekali menang di eksekutif. Itu pun bukan sebagai orang nomor satu, tapi wakil (Ahmad Syaikhu, dan kini jadi Presiden PKS-red). Ke depan, kami juga ingin menang di eksekutif,” papar Herkos.
Belajar dari pengalaman itu, lanjut Herkos, PKS mengantisipasi kelemahan-kelemahan masa lalu sehingga tidak terulang di masa datang.
“Salah satu kelemahan yang kami rasakan, kami selalu terlambat memulai (telat start). Orang sudah maju seribu langkah, kita masih jalan di tempat. Nah, kelemahan itu kita antisipasi sekarang,” tegasnya.
Heri tidak menampik bahwa dirinya digadang-gadang untuk menjadi ‘Bekasi Satu’ oleh partainya.
Posisi yang cukup kuat, dan elektabilias tinggi merupakan modal utamanya. Saat ini, selain sebagai Ketua DPD PKS Kota Bekasi, Herkos juga anggota DPRD Tingkat I Provinsi Jawa Barat, daerah pemilihan Depok dan Bekasi (Dapil VI).
“Konsentrasi kami saat ini ada dua. Pertama, memenangkan pemilu legislatif dengan target perolehan dua kali lipat dari pemilu lalu, yakni 24 kursi. Untuk mencapai target ini seluruh mesin partai sudah berjalan. Setelah itu, baru all out untuk memenangkan kursi walikota,” terangnya.
Herkos yakin, dengan pengalaman yang panjang itu PKS akan mampu meraih target tersebut.
Dalam kesempatan itu, Ketua Umum PJMI Ismail Lutan siap bersinergi dengan PKS Kota Bekasi. Ia juga menyampaikan program-program unggulan yang tengah dilakukan organisasi kewartawanan yang berdiri sejak tahun 2011 ini.
Di antaranya program Sejuta Masjid Sejuta Jurnalis, yang dimulai bulan Februari lalu di Masjid Umar bin Khattab, Jatinegara. Kemudian Penyelenggarakan Workshop Jurnalisme Profetik dan workshop Jurnalisme untuk kaum disabilitas di Bekasi.
Herkos mengapresiasi program-program tersebut dan beberapa bisa disinergikan dengan PKS Kota Bekasi. Yang terdekat adalah akan menyelenggarakan Press Gathering.[red/parahyangan-post]